slider slider slider

“Jangan Malah Lirik-lirik Cari Lahan Kritis”

NUNUKAN - Pembinaan dan pembekalan kepada 15 anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Mansalong, di Aula Kecamatan Lumbis, dilaksanakan sebagai langkah awal dalam pencegahan dan pengendalian dini dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pada 21 dan 22 Juni lalu.

Camat Lumbis, Rusmansyah mengatakan, pihak kecamatan pasti mendukung kegiatan tersebut, mengingat Lumbis belum memiliki Kelompok MPA. “Kalian adalah tonggak utama dalam pencegahan dan penanggulangan, serta pengendalian karhutla. Tapi jangan malah lirik-lirik cari lahan kritis sengaja mau dibakar,” tegasnya.

Terlebih saat musim kemarau, anggota MPA harus waspada. Karena tak bisa dipungkiri, kebakaran lahan biasanya terjadi karena oknum warga ingin membuka kebun dan menginginkan proses perintisan yang murah dan cepat. “Kalau ada warga yang diduga ingin membakar lahan, sampaikan saja membakar lahan saat ini tidak dilarang. Tapi harus lapor dulu, perhatikan cuaca dulu dan proses pembakarannya dijaga hingga benar-benar padam,” terangnya, saat membuka pembinaan MPA Mansalong yang dihadiri perangkat desa, perwakilian Kepala Kantor pemadam kebakaran dan unsur Muspika Lumbis.

Selain di Desa Mansalong, Lumbis, pembinaan dan pembekalan 15 anggota MPA juga digelar di Gedung Rumah Tamu Kekayap, Sebuku. Pembukaan oleh Camat Sebuku yang diwakili Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Bernad, juga dihadiri oleh Kades Kekayap, Yosep dan perangkat Muspika setempat. “Meskipun ada kelompok MPA di Sebuku yang dibentuk perusahaan setempat, namun luasan wilayah Kecamatan Sebuku memang memerlukan kelompok MPA lebih dari satu, hingga nantinya dapat membantu meminimalisir meluasnya kebakaran hutan dan lahan,” ujar Bernad.

Kepala UPTD KPH Nunukan, Roy Leonard Agus yang diwakili Polhut, Asrul Samsul Masri mengungkapkan, MPA merupakan perpanjangan tangan KPH Nunukan jika terjadi karhutla. “Mulai dari laporan awal kebakaran, hingga luasan dan penyebab, serta proses pemadaman karhutla. Karena tidak mungkin kami datang saat itu juga saat kebakaran terjadi. Bahkan juga ikut membantu KPH untuk mensosialisasikan bahaya karhutla kepada masyarakat,” tandasnya.

Anggota MPA Mansalong, Lumbis dan MPA Kekayap, Sebuku mengikuti materi narasumber yang berasal dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim (BPPI) Wilayah Kalimantan masing-masing dua hari. Materi yang di berikan kepada peserta bimtek berupa gambaran umum perubahan iklim, Teknik dasar dalkarhutla, pengenalan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Selain itu juga materi mengenai pembentukan MPA dan pemetaan desa partisipatif, serta praktek pengenalan alat dan simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Para anggota MPA pun terlihat antusias dalam pengenalan alat pemadam manual dan saat praktek lapangan. (kphnunukan)